Pengaruh Masa Kerja terhadap Daya Dengar Pekerja di Lingkungan Mesin Assembling PT. Kubota Indonesia

Pengaruh Masa Kerja terhadap Daya Dengar Pekerja di Lingkungan Mesin Assembling PT. Kubota Indonesia

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan pendekatan cross-sectional untuk menilai pengaruh masa kerja terhadap daya dengar pekerja di lingkungan mesin assembling PT. Kubota Indonesia. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan pemeriksaan audiometri. Responden penelitian terdiri dari 100 pekerja dengan masa kerja bervariasi dari 1 hingga 20 tahun. Audiometri dilakukan untuk mengukur ambang batas pendengaran pada frekuensi 500 Hz hingga 4000 Hz. Hasil pemeriksaan dianalisis untuk menemukan hubungan antara masa kerja dan penurunan fungsi pendengaran.

Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi identifikasi responden yang sesuai kriteria inklusi, pemberian informed consent, serta pelaksanaan audiometri di ruang kedap suara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square dan regresi logistik untuk menentukan signifikansi hubungan antara masa kerja dan penurunan daya dengar. Variabel kontrol seperti usia, penggunaan alat pelindung telinga, dan riwayat paparan suara di luar tempat kerja turut diperhitungkan.

Hasil Penelitian Kedokteran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja yang lebih panjang berhubungan signifikan dengan penurunan daya dengar pada pekerja. Dari 100 responden, 60% mengalami penurunan daya dengar ringan hingga sedang, dengan proporsi tertinggi pada pekerja dengan masa kerja lebih dari 10 tahun. Penurunan fungsi pendengaran paling dominan pada frekuensi 4000 Hz, yang sering dikaitkan dengan paparan suara bising di tempat kerja.

Pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga secara rutin memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan daya dengar dibandingkan dengan pekerja yang disiplin menggunakan alat pelindung diri. Faktor usia juga mempengaruhi daya dengar, tetapi masa kerja tetap menjadi faktor yang paling dominan. Hasil ini menegaskan perlunya implementasi program pencegahan kehilangan pendengaran di lingkungan kerja. Ikatan Dokter Indonesia

Peran Penting Kedokteran dalam Peningkatan Kesehatan

Kedokteran kerja memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan pekerja di industri dengan risiko tinggi, seperti di lingkungan mesin assembling. Pemeriksaan kesehatan berkala, termasuk audiometri, merupakan bagian dari upaya preventif yang dapat mengidentifikasi penurunan daya dengar sejak dini. Dengan deteksi dini, intervensi dapat dilakukan untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.

Selain itu, dokter yang bertugas di bidang kedokteran kerja juga berperan dalam edukasi pekerja terkait pentingnya penggunaan alat pelindung diri dan cara meminimalkan paparan suara bising. Program promosi kesehatan di tempat kerja harus dirancang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran.

Diskusi

Penurunan daya dengar akibat paparan suara bising di tempat kerja merupakan salah satu tantangan dalam bidang kedokteran kerja. Suara mesin yang beroperasi terus-menerus dapat menyebabkan trauma akustik yang berdampak pada fungsi pendengaran. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa masa kerja yang panjang di lingkungan bising meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Diskusi lebih lanjut menunjukkan bahwa banyak pekerja belum sepenuhnya memahami risiko paparan suara bising. Hal ini menekankan pentingnya edukasi dan implementasi kebijakan kesehatan kerja yang efektif. Intervensi seperti penggunaan alat pelindung telinga, rotasi kerja, dan pengendalian teknis terhadap sumber suara bising sangat diperlukan untuk melindungi pekerja.

Implikasi Kedokteran

Implikasi kedokteran dari hasil penelitian ini mencakup perlunya kebijakan yang lebih ketat terkait pengendalian kebisingan di lingkungan kerja. Dokter perusahaan harus memprioritaskan pemeriksaan audiometri dalam program kesehatan kerja, terutama bagi pekerja yang telah bekerja lebih dari lima tahun. Selain itu, perusahaan perlu memastikan ketersediaan alat pelindung telinga yang sesuai standar.

Penelitian ini juga menunjukkan perlunya pelatihan bagi dokter dan petugas kesehatan di tempat kerja untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan pendengaran. Dengan demikian, langkah preventif dapat diambil sebelum gangguan pendengaran menjadi permanen.

Interaksi Obat

Pekerja dengan gangguan pendengaran mungkin memerlukan pengobatan atau terapi tambahan untuk mengatasi gejala yang dialami. Penting bagi dokter untuk memahami interaksi obat yang dapat memengaruhi fungsi pendengaran. Beberapa obat ototoksik, seperti antibiotik aminoglikosida dan diuretik, dapat memperburuk gangguan pendengaran jika tidak digunakan dengan hati-hati.

Selain itu, dokter harus mempertimbangkan faktor lain seperti konsumsi alkohol, merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kesehatan pendengaran. Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk memberikan penanganan yang optimal bagi pekerja dengan gangguan pendengaran.

Pengaruh Kesehatan

Gangguan pendengaran dapat memengaruhi kualitas hidup pekerja, termasuk aspek komunikasi, produktivitas, dan kesejahteraan mental. Pekerja dengan gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dengan rekan kerja, yang dapat berdampak negatif pada kinerja mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya intervensi kedokteran untuk meminimalkan dampak kesehatan akibat paparan suara bising.

Gangguan pendengaran juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Pekerja yang tidak dapat mendengar instruksi atau peringatan bahaya dengan jelas berisiko lebih tinggi mengalami cedera. Oleh karena itu, menjaga kesehatan pendengaran merupakan bagian penting dari keselamatan kerja.

Tantangan dan Solusi dalam Praktik Kedokteran Modern

Dalam praktik kedokteran modern, tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi terbaru dalam pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran akibat kerja. Teknologi seperti perangkat pelindung telinga yang lebih canggih dan pemeriksaan audiometri digital dapat membantu dokter dalam memantau kesehatan pendengaran pekerja secara lebih efektif.

Namun, tantangan lain adalah bagaimana meningkatkan kesadaran pekerja akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran. Solusi yang dapat diambil adalah dengan mengadakan kampanye edukasi, menyediakan alat pelindung diri yang nyaman, dan memperkuat kebijakan kesehatan kerja di perusahaan.

Masa Depan Kedokteran: Antara Harapan dan Kenyataan

Masa depan kedokteran kerja menghadirkan harapan besar dalam meningkatkan perlindungan kesehatan pekerja. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian yang terus berkembang, diharapkan gangguan pendengaran akibat kerja dapat dicegah secara lebih efektif. Pemeriksaan audiometri berbasis AI dan penggunaan perangkat wearable untuk memantau paparan suara bising adalah beberapa inovasi yang menjanjikan.

Namun, kenyataannya, masih banyak perusahaan yang belum memprioritaskan kesehatan kerja. Kesadaran akan pentingnya kesehatan pendengaran perlu terus ditingkatkan melalui kerja sama antara perusahaan, pekerja, dan tenaga medis. Dengan demikian, masa depan kedokteran kerja dapat memberikan dampak yang lebih positif bagi kesehatan pekerja.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa masa kerja yang panjang berhubungan erat dengan penurunan daya dengar pada pekerja di lingkungan mesin assembling. Kedokteran kerja memegang peranan penting dalam mencegah dan menangani gangguan pendengaran akibat kerja. Upaya preventif seperti pemeriksaan audiometri rutin, penggunaan alat pelindung diri, dan edukasi pekerja sangat penting untuk menjaga kesehatan pendengaran.

Dalam praktik kedokteran modern, tantangan dalam pencegahan gangguan pendengaran dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi terbaru dan meningkatkan kesadaran pekerja. Dengan demikian, masa depan kedokteran kerja diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kesehatan pekerja di berbagai sektor industri

Dodaj komentarz

Twój adres e-mail nie zostanie opublikowany. Wymagane pola są oznaczone *

Why choose us

PIF SPORT – dokładnie, szybko i ładnie 

Recent Post

„BIEG i MARSZ NW ZDOBYWCÓW MODYNI- EDYCJA ZIMOWA 2025″

data: 15.02.2025r.
organizator: STOWARZYSZENIE AKTYWNI WOKÓŁ MODYNI , PIF SPORT.
status zawodów: AKTYWNE
miejsce: MŁYŃCZYSKA, powiat limanowski, małopolskie
konkurencja: Bieg górski 8,5 km
Marsz NW 8,5km
oraz biegi dzieci 300m, 500m, 1000m

Skip to content